Jumat, 23 Agustus 2024
Selepas Salat Jumat, pukul 13.00, bapak-ibu guru berkumpul di aula mengikuti kegiatan Project Management Office (PMO) SPENDA. Mereka duduk berkelompok sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Acara dihadiri kepala sekolah selaku fasilitator bersama pengawas sekolah, Bu Nurul Laila.
Sebelumnya guru-guru sudah diberi kuesioner berisi pertanyaan mengenai karakteristik lingkungan sekolah. Pak Mulib memperlihatkan rapor pendidikan terlebih dahulu kepada peserta kegiatan. Rapor Pendidikan meliputi; Kemampuan Literasi Murid, Kemampuan Numerasi Murid, Kondisi Keamanan Sekolah, Kondisi Kebinekaan Sekolah, Kualitas Pembelajaran, dan Karakter Murid. Sebagian besar nilai rapor pendidikan SMP Negeri 2 Mojokerto mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.
Kemudian, Pak Mulib membahas aspek perencanaan pembelajaran yang terdiri dari; Kurikulum Merdeka, Modul Ajar, Asesmen, Pembelajaran Aktif, Pemanfaatan Teknologi, dan Kolaborasi. Beliau memancing diskusi dengan memberi pertanyaan kepada bapak ibu guru.
Seberapa jauh anda memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka?
Pak Udin, Guru Agama Islam menjawab, “Kurikulum Merdeka berprinsip pembelajaran berpusat pada murid. Dalam membuat modul, kita sesuaikan dengan peserta didik sesuai kebutuhan dan kompetensinya. Sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi yang ada dalam Kurikulum Merdeka.”
Apakah profil pelajar Pancasila telah menjadi acuan dalam perencanaan pembelajaran anda?
“Iya, sebelum kita menyusun kronologi modul pembelajaran. Kita harus tahu konten yang mau disajikan pada peserta didik. Kita baru bisa menghubungkan dengan 6 aspek Pelajar Pancasila. Misalnya, beriman dan bertakwa. Guru tidak hanya menyajikan konten, sebagai guru kita membawa agar peserta didik beriman dan bertaqwa. Dan, bisa eksis di segala zaman,” tutur Bu Emi, Guru Bimbingan Konseling.
Bagaimana cara anda menyesuaikan Capaian Pembelajaran(CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dengan karakteristik siswa?
“Pemetaan karakteristik siswa, pengembangan ATP yang fleksibel, Modifikasi Capaian Pembelajaran, Menggunakan Metode Pembelajaran yang variatif, Evaluasi, dan Kolaborasi dengan siswa dan orangtua,” tukas Bu Nur Hayati, Guru IPS.
Pak Mulib juga menambahkan agar guru-guru memanfaatkan teknologi ketika pembelajaran atau membuat bahan ajar. “Saya mencoba menggunakan (AI) Artificial Intelligence untuk membuat presentasi hari ini. Jika dikerjakan manusia bisa memakan waktu lama, butuh beberapa menit untuk kecerdasan buatan mengerjakan perintah kita,” imbuhnya.
Project Management Office (PMO) dijadwalkan berjalan dua bulan sekali hingga bulan Juni 2025, dilaksanakan setiap hari Jumat. Harapannya guru-guru bisa merefleksikan kegiatan yang sudah dilakukan dalam pembelajaran dan menentukan aksi tidak lanjut setelah refleksi.


